Indonesia telah dikenal menjadi salah satu negara berkembang dengan angka kemiskinan yang cukup tinggi. Angka kemiskinan di Indonesia sendiri mencapai hampir 12% persen dari keseluruhan penduduk di Indonesia. Sebelum membahas lebih jauh mengenai kemiskinan, ada baiknya memahami terlebih dahulu pengertian kemiskinan. Hal tersebut agar Anda tidak salah paham dengan konteks kemiskinan dan mampu menyikapinya secara bijak. Kemiskinan yang terjadi memang perlu dikendalikan dan diminimalisir. Namun, Anda perlu mencari tahu akar permasalahannya melalui pemahaman yang fundamental akan fenomena ini. Berikut akan disinggung mengenai apa itu kemiskinan dan pandangan mengenai kemiskinan dari berbagai sudut pandang.
Pengertian Kemiskinan Beserta Standarnya di Indonesia
Pengertian kemiskinan pada dasarnya menyangkut kekurangan atau ketidakmampuan. Reitsma dan Kleinpenning (1994) menyatakan kemiskinan sebagai ketidakmampuan seseorang dalam mencukupi kebutuhan material dan non-material. Sedangkan menurut Levitan (1980), kemiskinan merupakan kekurangan barang serta jasa yang dibutuhkan demi mencapai kualitas hidup layak. Kedua ahli tersebut telah menyampaikan definisi kemiskinan secara efektif. Adapun Suparlan (1993) mendefinisikan kemiskinan sebagai tingkat rendah kualitas hidup sekelompok orang dibandingkan dengan kualitas hidup yang berlaku di lingkungan masyarakat. Ketiga ahli tersebut menyatakan bahwa kemiskinan tidak melulu mengenai material, namun juga non-material atau jasa. Kekurangan atau ketidakmampuan dapat dialami siapapun. Baik secara finansial atau jasa, salah satu maupun keduanya. Secara kontekstual, kemiskinan dipahami sebagai kurangnya gambar material, kebutuhan sosial, serta penghasilan atau kekayaan yang memadai. Kemiskinan sendiri dapat bersumber dari banyak hal, baik keluarga, budaya, struktur sosial, hingga individu sendiri.
Pengertian kemiskinan di Indonesia sendiri sangat bergantung pada kebutuhan dasar. Lalu seberapa besarkah sebenarnya standar dari kekurangan tersebut? Dan dalam wujud apa standar tersebut diukurkan kepada masyarakat? Indonesia mengategorikan kemiskinan berdasarkan pengeluaran akan kebutuhan dasar makanan. Takaran yang digunakan adalah dua ribu seratus kilo kalori per orang setiap harinya. Apabila dilihat dari sisi ini maka definisi kemiskinan di Indonesia mengacu pada material. Namun, walaupun begitu, lembaga pemerintahan sedang mengkaji metode lain untuk mengategorisasikan kemiskinan. Demi mencapai pengertian yang sesuai untuk kemiskinan di Indonesia. Metode yang dikembangkan salah satunya adalah Indeks Kemiskinan Multidimensi yang mempertimbangkan indikator yang bervariasi.
Kini Anda telah mengetahui bahwa menafsirkan kemiskinan bukanlah hal yang mudah. Pada bagian di atas telah disinggung mengenai pengertian kemiskinan, dan khususnya di Indonesia. Semakin berkembangnya zaman menuntut perkembangan metode pendefinisian kemiskinan. Hal tersebut karena kondisi masyarakat terus berkembang dan memunculkan fenomena ekonomi yang makin beragam. Kondisi kehidupan masyarakat semakin rumit dan membutuhkan ekstra perhatian. Apalagi sisi kehidupan ekonomi yang sangat sensitif dan rentan dengan kondisi kemiskinan. Kemiskinan membawa resiko bukan hanya untuk keluarga yang mengalaminya saja, melainkan kepada negara yang menaunginya.